Pages

Jumat, 30 Desember 2011

manusia setengah salmon by raditya dika


Inilah Manusia Setengah Salmon karya Raditya Dika. Dan jujur aja buku ini adalah buku Raditya Dika yang pertama aku beli (hehe). Oke cara dapetin buku ini juga butuh penantian, soalnya aku udah pengen beli buku ini kurang lebih satu bulan yang lalu, tahunya sih dari twitternya.

Hingga penantian itu pun akhirnya tiba juga, tepatnya tanggal 24 Desember kemaren Manusia Setengah Salmon akhirnyaaaaa lahir kedunia juga (namun sayang sekali karena umurnya enggak akan bertahan lama karena siap ga siap bakal dipancing sama orang-orang). Seneng juga soalnya terbitnya buku ini juga (rada) spesial karena berbarengan dengan tanggal lahir salah satu orang yang sedang berada di kos-kosannya di Dayeuh Kolot (ehem..happy birthday for you haha).

Yang bikin aku patah hati sementara adalah ketika tanggal terbitnya itu aku ga langsung ke Gramedia dan enggak langsung  beli karena beberapa hal. Dan baru aja nyoba-nyoba nyari di Gramedia Merdeka beberapa hari setelah itu tapi enggak langsung beli  lagi. Sampai tanggal 29 kemaren aku nyoba nyari ke Rumah Buku siapa tahu ada. Dan ternyata ada dooong, betapa bahagianya hati ini  apalagi dapat potongan harga dua belas ribu haha, cukup besar buat ukuran buku yang baru terbit. Intinya seneng banget.

Dan baru aja aku selesai baca Manusia Setengah Salmon ini  dan satu hal : ngakak. Ya, itulah kesan yang aku dapetin setelah baca buku ini. Tapi ga hanya itu aja karena banyak makna yang terkandung dalam setiap bab yang disuguhkan. Garis besarnya sih  kurang lebih tentang "move-on". Ya, mulai dari pindah rumah, pindah hubungan keluarga, sampai pindah hati (wuih haha). Disini tetep ada leluconnya, tapi dibalik lelucon itu ada maknanya.

Banyak sebenarnya yang lucu-lucu dan yang aku suka. Disini pengen nulis kutipan" yang rada ngena aja di hati haha. Yang diambil adalah Sepotong Hati di Dalam Kardus Cokelat, Interview With The Hantus, Penggalauan, Serupa tapi Emang Beda, Manusia Setengah Salmon.


Di bab Sepotong Hati di Dalan Kardus Cokelat tuh kurang lebih tentang orang yang baru diputusin gitu sama pacarnya terus dia harus ngeikhlasin apa yang terjadi dengan move-on. Berikut salah satu kutipannya,

"Gue juga menjadi terlalu sempit buat dia. Dan, ketika sesuatu sudah mulai sempit dan tidak nyaman, saat itulah seseorang harus pindah ke tempat yang lebih luas dan (dirasa) cocok untuk dirinya. Rumah ini tidak salah, gue dan dia juga tidak salah. Yang kurang tepat itu bila dua hal yang dirasa sudah tidak lagi saling menyamankan tetap dipertahankan untuk bersama. Mirip seperti gue dan dia. Dan dia, memutuskan untuk pindah".

Terus ada satu kutipan lagi yang ngena "Putus cinta adalah sebuah kepindahan. Bagaimana kita pindah dari satu hati ke hati yang lain. Kadang kita rela untuk pindah, kadang kita dipakasa untuk pindah oleh orang yang kita sayang, kadang kita yang memaksa orang tersebut untuk pindah. Ujung-ujungnya sama : kita harus maju, meninggalkan apa yang sudah menjadi ruang kosong".

Bagi yang baru putus cinta kayanya dalem tuh hhh, haha.

Lanjut ke bab Interview With The Hantus, ngakak hayoo..jadi ceritanya Raditya Dika bakal negewawancarai Genderowo, Pocong, sama kuntilanak. Berikut percakapan antara Raditya Dika sama genderuwo (cuma genderuwo aja yang diambil).

R : Selamat malam, Mas Genderuwo. Satu hal yang langsung saya sadari, rambut Anda bagus sekali ya.
G : (membenarkan rambutnya) Oh iya makasih. Aku tadi ke salon dulu, soalnya aku belum wawancara kaya gini. Jadi harus tampil istimewa. Mmmm, kecium ga bau rambutku? harum ya? aku tadi kerimbat pakai gingseng untuk menguatkan akar rambutku.
R : Ternyata, Anda sangar, tapi ngondek ya? Oh iya saya tahu ini malam jumat dan anda harusnya sibuk gentayangan, jadi terimakasih kesediannya untuk diwawancarai. Saya akui, agak susah menghubungi anda, untungnya saya nemu facebook anda, namanya kalau ga salah : OnDoLUwoh "Cennekk Cellaluuu"^_^
G : Iya. Panggil aku Uwoh aja. Ya ampun, jadi inget Facebook aku udah lama gak di update. Jadi inget juga, Farmville aku belum aku mainin lagi. Aduh, aduh, panik nih. Tenang.. Uwoh gak boleh panik lagi..Tenang...
R : (terdiam beberapa saat) Ternyata, Anda unyu sekali ya.. Sangat-sangat gak mathcing sama tubuh anda. Pertanyaaan berikutnya, dibanding hantu lain, seperti kuntilanak atau pocong, kenapa anda tidak pernah memakai baju?
G : Karena gak ada yang muat ! Kamu gak liat sih badan aku bengkak kaya begini? kenapa sih? kenapa berat badan aku harus dibawa-bawa?aku capek tahu dikit-dikit ngomongin badan. Aku ini kalau gentanyangan di bajaj, badanku pasti nongol setengah karena aku kegedean! sakit hati tau!
to be continued..... (alias musti baca sendiri haha ---------> atau lebih tepatnya tangan pegel ngetik :p).

Ngacung siapa yang suka galau? hahahaha (salah satunya yang lagi nulis ini tapi sekarang udah ngga kok--->masa?)

Nah, di bab Penggalauan ini ada kutipan" galau Raditya Dika, ini dia..

Cinta yang terlalu lama dipendam biasanya jadi penyesalan

Jatuh cinta itu musuh akal sehat

Bagi sebagian orang, mencintai seseorang berarti memenjarakan seseorang

Hampa itu seperti langkah tapi tak berjejak, senja tapi tak jingga, cinta tapi tak dianggap

Orang yang ditolak cintanya seperti mau beli barang yang dia impikan, tetapi uangnya tidak cukup

Mereka yang sedang jatuh cinta, biasanya sering berharap. Dan, mereka yang sering berharap, biasanya sering kecewa

Jatuh cinta sama kamu itu kayak naik histeria. Dibawa naik pelan-pelan lalu dijatuhin tiba-tiba

Naksir diam-diam itu komedi putar. Seakan berjalan, tetapi sebenarnya tidak kemana-mana

to be continued.....(haha biasa tangan gue pegel)

Lanjut yuk ke bab Serupa tapi Emang Beda...

Pacaran : beli baju sama pacarnya. LDR : dikirimin baju sama pacarnya. Jomblo : minjem baju tetangga

Pacaran : pelukan pas nonton konser. LDR : telepon-teleponan pas nonton konser. Jomblo : jadi calo tiket

Ketika ke kawinan. Pacaran :  bawa pacarnya. LDR : bawa titipan salam dari pacarnya. Jomblo : bawa rantang

Ketika malam minggu. Pacaran : ngapel di rumah pacar. LDR : ngapel di depan komputer. Jomblo : ngepel di teras rumah
*LDR : Long Distance Relationship

haha, kocak ya, kalau aku si kayanya pilihan yang ketiga tuh (curhat, nasib") haha. Masih ada yang lain sebenarnya, tapi seperti sebelumnya, tangan lumayan pegel haha.

Nah, ini bab Manusia Setengah Salmon adalah bab perenungan dari Raditya Dika kenapa dia memilih menjadi manusia setengah salmon gini katanya "Gue berpikir, ternyata untuk mendapatkan sesuatu yang lebih baik, gue ga perlu menjadi manusia super. Gue hanya perlu menjadi manusia setengah salmon : berani pindah"

Kenapa dia berkata demikian? karena sebelum dia ngomong kaya gitu dia berfilosofi tentang salmon yang dia lihat di discovery channel yang intinya begini : "Setiap tahunnya ikan salmon akan bermigrasi, melawan arus sungai, berkilometer jauhnya hanya untuk bertelur. Beberapa spesies seperti Snake River Salmon bahkan berenang sepanjang 1448 kilometer lebih, dua kali lipat jarak Jakarta-Surabaya. Di tengah berenang, banyak yang mati kelelahan. Banyak juga yang menjadi santapan beruang yang nunggu di daerah-daerah dangkal. Namun salmon-salmon ini tetap pergi, tetap pindah, apa pun yang terjadi"

"Mau tak mau, kita harus seperti ikan salmon. Tidak takut pindah dan berani berjuang untuk mewujudkan harapannya. Bahkan rela mati di tengah jalan demi mendapatkan apa yang di inginkannya"

"Hidup sesungguhnya adalah potongan-potongan antara perpindahan satu dengan lainnya. Kita hidup di antaranya"

Aku setuju sama teori Raditya Dika di bab ini, yaitu intinya dengan move-on : pindah. Setiap kutipan yang dia bilang tuh kayanya ngena ya. Mengibaratkan dari hal ya kita bilang masa sih dengan ikan salmon? gitu kan misalnya. Tapi dia bisa berfilosofi sedemikian rupa.Dan yakinlah yang baru baca pas selesai baca langsung ngerenungin.

Ya pokoknya ramelah bukunya. Buat kalian yang ingin Manusia Setengah Salmon ini. Buruan beli di toko buku kesayanganmu. Jangan lupa siapin kail dan umpan yang akurat ya (read : duit).

Oke, selamat memancing mancing ria yaaah :))

Tidak ada komentar:

Posting Komentar