Untuk seseorang yang paling berharga dalam hidupku..
William Hakim...
Di saat aku merasakan rapuhnya diriku yang porak-poranda karenamu..
Kau selalu bisa membuat diriku tegar untuk menjalani kenyataan pahit ini..
Kau selalu bisa membuat diriku menarik ucapan yang menyudutkanmu...
Kau tahu Will, kau laksana pelita dalam kegelapan hatiku...
Pelita yang memancarkan kedamaian di dalamnya..
Pelita yang terus bersinar bagaikan bintang Polaris di bumi utara sana..
Oh, Will...
Bolehkah aku menyimpan namamu di lubuk hati terdalam ini?
Bolehkah aku mencandumu dalam jiwa dan ragaku?
Oh, Will..
Aku pada dirimu laksana pungguk yang merindukan bulan..
Namun  dalam hal ini kau bukanlah bulan Will, tapi kau adalah bintang yang  paling bersinar di antara bintang-bintang yang terang di langit..
Kau sang pemuja Champagne Supernova
Will,  mungkin butiran lembut yang jatuh di lembaran sederhana ini hingga  membentuk ukiran penuh makna menjadi saksi serta melukiskan betapa  dalamnya rasa ini padamu..
Rasa yang terpendam sekian lama yang hampir usang termakan debu yang mengotori sisi lembutku..
Tapi.. apa daya Will? Hatiku tidak bisa berpaling darimu..
Kau bagaikan obat bius yang membuat diriku lupa akan segalanya..
Kau membuatku melanggar suatu hal yang tidak pantas dilakukan sebagai seorang perempuan..
Kodratku sebagai seorang perempuan yang tabu menyatakan cinta kepada seorang laki-laki..
Kau pengecualian Will..
Aku ingin berlari menyelusuri hatimu..
Aku ingin melompat ke dalam cintamu...
Aku ingin dimanjakanmu..
Hanyalah bersamamu..
Bukalah hatimu untukku..
Tapi, aku mohon Will... janganlah kau memandangku sebelah mata akan hal ini..
Aku hanya perempuan biasa.. perasaan yang tulus, murni dan sederhana ini datang tiba-tiba atas pemberian dari-Nya..
Sang Maha cinta.....
Apa aku salah Will?
Oh, Will..
Kau tahu?
Aku memikirkanmu setiap waktu..
Siang dan malam..
Kau yang memenangkan hati ini Will..
Saat aku tahu kau memilih perempuan lain untuk mendampingi dirimu hatiku sakit Will..
Entah kenapa hati ini merasa perih, bagaikan diiris sembilu...
Tapi.. kekuatan cinta tidak pernah salah Will..
Bukankah ketulusan dan pengorbanan selalu menjadi keindahan tersendiri?
Oh, Will...
Terkadang aku iri kepada kutub-kutub magnet ..
Kau ingin tahu alasannya Will?
Ya.. aku iri kepada kutub-kutub itu.. kutub utara dan selatan yang bermuatan positif dan negatif itu ..
Mereka berbeda, tapi mereka saling tarik-menarik..
Sedangkan kita?
Kita tidak saling tarik menarik..
Kita saling menjauh..
Atau kau yang menjauhiku Will?
Apakah ini artinya kita tidak akan bersatu?
Jawab aku Will..
Oh, Will..
Kau tahu jika aku memikirkan dirimu aku bisa gila Will..
Aku menggilaimu...
Semua yang ada di dalam dirimu yang mempesonaku..
Dalam fantasiku aku membayangkan kau menyelipkan cincin di jari manisku..
Tapi aku tahu Will, itu tidak akan mungkin terjadi..
Kini kau termiliki oleh yang lain..
Di tengah persimpangan jalan aku harus berjalan sendirian..
Tidak ada dirimu disisiku Will..
Tenanglah Will, walaupun ragamu tidak di sisiku kali ini..
Namun terang yang ada di ujung langit malam sana memberi rasa percayanya padaku Will..
Bahwa kau selalu ada untukku..
Bintang Polarisku..
Will, kau tidak akan lekang oleh waktu..
Aku mencintaimu...
With whole of my heart
Karla
puisi adaptasi dari novel forgiven by morra quatro
Renalou  2-12-2011
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar