Tadi Petra melihat Rena sedang duduk di sudut sana,  terlihat siswa SMA lain bercengkrama, entah SMA mana. Sama halnya  dengan Petra, Rena secara diam-diam memperhatikan sosok yang tegap dan  santun itu. Sepenglihatan Rena Petra berjalan ke arah ia sedang duduk,  ya masjid Raya Agung kini dipenuhi oleh angkatan 2012 karena akan  diadakan doa dan dzikir bersama. 
Rena sendirian di tempat ini, tepatnya  halaman yang luas tempat orang sekedar duduk santai atau bahkan untuk  menunggu seperti halnya yang dilakukan Rena kali ini, ya kemudian Rena  memperhatikan Petra lagi, dan ya ternyata dugaan Rena meleset, Petra  berjalan bukan ke arahnya, melainkan ke salah satu siswa SMA lain yang  mungkin dulu adalah teman SMP nya.
 Rena hampir lupa, dia tahu sebenarnya  Petra berjalan ke arahnya adalah hal yang paling tidak mungkin, ya hati  Petra kan untuk Jazie seorang. “Iya aku tau kok Petra, kamu dan Jezie  bagai amplop dan perangko,  sama-sama melengkapi atau mungkin jika kamu  kumbangnya pasti Jezielah bunganya, dan aku tahu dibenak kamu sekarang  adalah “kenapa yang ada dihadapanku bukan Jazie? tapi Rena?”. 
"Jangan  tanya sama aku tra, aku juga tidak tahu. Mana mungkin aku bisa menembus  kuatnya pertahanan kalian? lagipula aku tahu diri kok, kita tidak saling  mengenal ya tapi aku jadi suka ketawa-ketawa sendiri jika mengingat  kisah kita bertiga 2 tahun yang lalu, begitu konyol dan memberi  pembelajaran dalam hidup, terimakasih ya kalian telah memberi warna  dalam hidupku. Semoga Tuhan akan memberi restu dan memberi kebahagiaan  kepada kalian kelak, tapi kenapa orang yang aku lihat pertama itu kamu  Petra? ya sudahlah ini tidak penting”, 
Rena berlalu dengan ringan,  seringan angin yang berhembus membelah atmosfer masjid Agung ini”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar